Provinsi Riau terletak di Pulau Sumatera dan Beribu Kota Pekanbaru. Provinsi Riau Berbatasan dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Sumatera Utara
Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan, Perairan Sumatera Utara dan Malaysia
Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan
Sebelah Barat berbatasan dengan Sumatera Barat
Dengan posisi 103'
Lingga Selatan - 2025' Lintang Selatan dan 1000-1050
Bujur Timur, 6050'-1050' Bujur Barat.
Berdiri : 25
Julin1958
Dasar Hukum : UU No.61/1958
Ibukota :
Pekanbaru
Suku : Melayu,
Anak Dalam, Sakai, Hutan, Talang Mamak, Bonei, Laut.
Lagu Daerah : Langgam Melayu, Lancang
Kuning, Soleram
Tarian
Daerah : Tari Mak Yong,
Mendu, Zapin, Joget, Debuts, Rentak, Belian, Tari,
Tandak Riau, Joget Lambak
Flora : Meranti,
Punak, Kapur, Rotang, Kemenyan
Fauna : Gajah,
Orang Utan, Harimau, Tapir, Rusa, Kancil, dll
Identitas
Daerah : Nibung/oncosperma tigilarium (flora)
Srindit/loriculus
pusillus (fauna)
Hasil
Pertanian : Kacang Tanah,
Padi, Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Sagu, dll
Hasil
Tambang : Granit, Timah,
Bauksit, Minyak Mentah, dll
Hasil
Industri : Pembuatan
Kapal, Batu Bata, Pakaian Jadi, dll
Hasil
Peternakan : Kerbau, Sapi,
Domba, Ayam, Bebek, dll
Hasil
Perikana : Berbagai
jenis ikan laut dan air tawar
DAERAH
WISATA :
•
Komplek Istana Kerajaan Siak
•
Candi Muara Takus
•
Gelombang Bono
•
Taman Nasional Tesso Nilo
•
Tanjung Pinang
•
Pantai Nongsa di Pulau Batam
•
Pulau Penyengat
•
Pantai Pasir Panjang, Pantai Trikora
•
Semenanjung Senggarang
•
Makam Sultan Machmud Syah
•
Suaka Alam Kerumutan
•
Taman Laut
•
Bekas Istana Gunung Sahilang
•
Pantai Tanjung Pesona
Tradisional :
SENJATA TRADISIONAL
Pedang Jenawi merupakan senjata Tradisional Riau, yang digunakan oleh
panglima perang tempo dulu dan para prajuritnya memakai kelewang. Senjata
lainnya dinamakan Badik Tumbuk Lada. Hampir sama dengan keris, namun agak pendek.
Dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan untuk berperang. Mata Badik sering
diberi racun.
Telah diadatkan, bila badik telah ditarik dari sarungnya, maka
haruslah badik ditikamkan pada suatu benda atau binatang barulah kemudian badik
dimasukan pada sarungnya.
RUMAH ADAT
Rumah adat Riau bernama, "Selaso Jatuh Kembar". Rumah
adat ini merupakan tempat tinggal para datuk, pemangku adat dan lain-lainnya.
ruang rumah adat oini terdiri dari ruang besar yang dipergunakan untuk
tempat tidur, ruang bersila, anjungan dan dapur. Tiang-tiang rumah, atap,
loteng, tangga dan alasnya semua berukir. Rumah adat ini dilengkapi balai adat
untuk pertemuan dan musyawarah adat.
SENI HIAS
Ukiran Ayam Berlaga biasanya terdapat pada anak tangga pintu masuk
rumah di Riau. Setiap orang naik turun rumah akan menginjak ukiran tersebut.
Ukiran tersebut melambangkan kerukunan.
PAKAIAN PENGANTIN
Pengantin Pria memakai tutp kepala atau ketu yang bagian kirinya
tergantung sepotong kain bergaris. Baju pengantin pria berbentuk jubah dengan
bekain selempang, celana panjang beserta pendingnya.
Penagntin wanita memakai baju telepuk dan berkain
cual, memakai kutup dahi atau pasian dengan hiasan sunting di kepala,
seperti tusuk sanggul dan cucuk cempaka emas. Perhiasan lain yang dipakai
pengantin wanita berupa pending emas, gelang dan cincin emas