Fenomena Gelombang Bono - Terletak di Desa Teluk Meranti,
sepanjang Sungai Kampar, Bono adalah fenomena alam yang datang sebelum pasang.
Air laut mengalir masuk dan bertemu dengan air sungai Kampar sehingga terjadi
gelombang dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan menghasilkan suara seperti
suara guntur dan suara angin kencang.
Pada musim pasang tinggi, gelombang
sungai Kampar bisa mencapai 4-6 meter, membentang dari tepi ke tepi menutupi
keseluruhan badan sungai. Peristiwa ini terjadi setiap hari, siang maupun malam
hari. Hal yang menarik turis ke objek wisata ini adalah kegiatan berenang,
memancing, naik sampan, dan kegiatan lainnya.
Bono adalah ombak besar yang
dihasilkan dari pertemuan air sungai dari hulu dan bertemu dengan air laut di
muara, karena perbedaan tekanan atau pasang surut air laut dan aliran air
sungai dari hulu mengakibatkan pembentukan ombak besar diwilayah muara sungai
menuju ke arah hulu. Bagi masyarakat lokal, mitos bono adalah sebagai karunia
Tuhan dan maysarakat saat ini tidak boleh untuk berdekatan dengan bono
apalagi melintasinya. Saat ini, bono dijadikan tempat surfing bagi masyarakat
Indonesia dan manca negara karena kualitas ombaknya. Pariwisata Bono adalah
pariwisata khusus yang menarik di Riau dan berlokasi di Sungai Kampar, Teluk
Meranti Kabupaten Pelalawan.
Bono merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh gelombang pasang
surut yang bertemu dengan arus Sungai Kampar. Kondisi muara yang berbentuk ’V’
memungkinkan pertemuan kedua macam arus tersebut, yaitu arus pasang dan arus sungai
dari hulu, membangkitkan terbentuknya Bono. Gelombang Bono termasuk dalam
kategori Tidal Bore, yaitu fenomena hidrodinamika yang terkait dengan
pergerakan massa air dimana gelombang pasang menjalar menuju ke hulu dengan
kekuatan yang bersifat merusak. Tidak semua muara sungai ataupun teluk bisa
membangkitkan gelombang pasang semacam Bono.
Gelombang Bono tersebut menjalar ke hulu dengan kecepatan
sekitar 40 – 50 km/jam, sehingga akan sampai di Tanjung Perbilahan, yang
berjarak sekitar 42 km dari muara, 1 jam setelah waktu pada saat puncak pasang
tertinggi di muara. Dari Tanjung Perbilahan, Bono menjalar terus ke hulu sampai
ke Teluk Meranti. Kondisi alur sungai di Teluk Meranti membelok ke utara, yang
berakibat Bono yang sampai ke Teluk Meranti sebagian dibelokkan ke utara,
sebagian lagi menerjang pantai Teluk Meranti. Bono yang membelok ke utara akan
semakin mengecil sampai di Tanjung Pungai. Sedangkan Bono yang menerjang Pantai Teluk Meranti, sebagian air
melimpas menggenangi daratan Teluk Meranti, sebagian lagi dipantulkan kembali
ke hilir. Bono hasil pantulan ini sering menelan korban perahu motor/kapal,
karena pengemudi perahu tidak menduga ada gelombang Bono yang berasal dari
hulu.
Fenomena alam satu ini sangat menarik, terletak di kabupaten
Pelalawan sebuah kabupaten di Provinsi Riau tepatnya di daerah Teluk Meranti.
Asal kata bono yang berarti benar digunakan untuk merujuk gelombang yang ada di
sungai kampar. Gelombang-gelombang yang terjadi di hilir sungai kampar yang
terjadi seperti ombak di lautan pada umumnya. Gelombang-gelombang ini terjadi
secara alami dari daerah laut menuju ke dalam arah sungai dan terjadi secara
terus menerus hanya saja besar kecil gelombangnya saja yang berbeda.
Berbagai mitos dan cerita yang disebutkan tentang bono, ada yang
diceritakan bono berasal dari 7 mahluk halus yang digunakan untuk menjaga
aliran sungai kampar dari bajak laut, dan cerita-cerita masyarakat lainnya
tentang bono tersebut. Dari cerita-cerita tersebut keberadaan bono cukup
disakralkan masyarakat di tambah cerita tentang keberadaan kerajan mahluk halus
yang berada disekitar bono tersebut. Mahluk halus oleh masyarakat disebut
dengan orang bunian, bagi sebagian masyarakat meyakini bahwa mahluk halus ini
mempunyai kerajaan gaib yang berada disekitar aliran sungai kampar.
Bono pada awalnya dianggap sebagai ombak yang menakutkan,
tetapi pada saat ini gelombang bono telah dimanfaatkan sebagai ajang permainan
selancar. Bono biasanya terjadi pada setiap tanggal 10-20 bulan Melayu dalam
tahun Arab yang biasa disebut penduduk sebagai Bulan Besar atau Bulan Purnama.
Biasanya gelombang Bono atau Ombak Bono yang besar terjadi pada tanggal 13-16
bulan Melayu tahun Arab tersebut. Sudah banyak para peselancar atau Surfers
yang mencoba mengarungi gelombang dari bono tesebut dan kelihatannya mereka
sangat menikmati permainan air dari gelombang tersebut.
Gelombang air yang unik memberikan daya tarik tersendiri,
biasanya para peselancar melakukannya di laut tetapi selancar bono dilakukan di
sungai. Mungkin fenomena alam ini tidak beberapa ada di dunia dan salah satunya
ada di sini tepatnya di Hilir Sungai Kampar di Daerah Teluk Meranti. Mungkin
anda seorang peselancar atau anda orang yang suka menikmati eksotika dan
fenomena alam kalau anda tertarik silahkan datang langsung menikmati fenomena
alam yang luar biasa ini.
Fenomena Alam Bono yang berupa gelombang di Sungai Kampar,
dahulunya ditakuti masyarakat yang ada di aliran sungai Kampar, ternyata
menjadi fenomena yang menyenangkan bagi beberapa orang dari manca Negara yang
gemar melakukan aktifitas surfing sekaligus membuktikan bahwa gelombang ini
mampu ditaklukan dan dapat menjadi sesuatu yang mengasyikan bukan hanya dilihat
melainkan dimainkan dengan menggunakan papan seluncur.
Kegiatan Bono Surfing
telah dilakukan beberapa kali, hingga menarik minat para surfer lainnya untuk
turut merasakan gelombang bono yang menurut mereka cukup dahsyat ini. Bahkan
ada beberapa diantaranya yang merupakan surfer dunia yang telah mencobanya
sendiri.