Ukui - Hampir
sebulan sudah kabut asap ini menyelimuti Provinsi Riau dan Kecamatan Ukui pada
khususnya. Kabut asap bukannya malah berkurang tapi dari hari kehari malah
semakin pekat. Dan tentunya semakin berbahaya bagi manusia.
Walaupun demikian banyak
masyarakat yang tidak peduli atau tidak mengetahui apa-apa saja dampak dan
kandungan zat yang di bawa oleh asap tersebut.
Kabut asap terdiri dari campuran
uap air, partikel halus dan gas seperti gas Karbon Dioksida (CO2), gas Karbon
Monoksida (CO) dan gas Nitrogen Monoksida (NO). Campuran yang ringan
ini dapat menyebar dengan cepat ke tempat-tempat lain dalam waktu yang singkat.
Menurut Dr Fay Johnston dari
lembaga penelitian Menzies, Tasmania, paparan kabut asap tidak hanya
mengganggu paru-paru tapi juga membuat kulit gatal, mata iritasi,
tenggorokan kering, flu, batuk serta menyerang imun dan mengganggu kesehatan
manusia.
Peneliti lainnya dari Monash
University, Victoria Dr Martine Dennekamp mengatakan asap kabut terdiri dari
partikel yang sangat halus, lebih kecil dari 2,5 mikrometer yang harus
mendapat perhatian serius. Polusi akibat kabut asap lebih berdampak buruk
dibanding polusi udara secara umum.
Gejala yang diakibatkan paparan
partikel kabut asap ini akan terasa beberapa hari setelah terhirup. Orang-orang
berpenyakit jantung atau paru-paru, seperti asma, serta orang tua dan
anak-anak adalah yang paling beresiko apabila terpapar kabut asap. Mereka
disarankan untuk memeriksa kesehatan sesegera mungkin dan menghindari beraktifitas
di luar ruangan.